Jumat, 25 Juli 2014
ILMU KEDOKTERAN DASAR
ILMU
KEDOKTERAN DASAR
Bagian ilmu kedokteran dasar akan membahas prinsip-prinsip dasar kedokteran
yang bertujuan agar kita sebagai dokter paham akan dasar-dasar penyakit. Ilmu
kedokteran dasar ini berfungsi sebagai ilmu pendukung agar dapat menjadi
seorang dokter yang lebih baik. Berikut ini adalah artikel-artikel ilmu
kedokteran dasar yang ada di aldoferly.com
Farmakologi:
1. Proses
pengembangan
2. Rilprivine : obat anti
retroviral
3. Furosemide : sahabat
karib dokter jantung
Epidemiologi dan Ilmu Kedokteran Komunitas
1. Dasar-dasar epidemiologi
2. Prinsip dasar skrinning
3. Epidemiologi of leprosy
4. Public health
intervention for diabetes mellitus prevention
Parasitologi
1. Infeksi oppurtunistik
2. Malaria falciparum
dengan komplikasi
3. Faktor-faktor penting
untuk eradiksi penyakit
Genetika
1. Perkembangan genetika UMCG -Groningen
2. Tes gen BRCA -1
Patologi Anatomi:
1. Episcleritis dan
Scleritis
Hematologi
1. Hematopoesis
ekstrameduler
HAK DAN KEWAJIBAN DOKTER
Hak dan Kewajiban Dokter
Undang-undang No.29 Tahun 2004 Tentang
Praktik Kedokteran Pasal 50 dan 51, Hak dan Kewajiban Dokter
Hak
·
Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai standar
profesi dan standar operasional prosedur
·
Memberikan pelayanan medis sesuai standar profesi dan standar operasional
prosedur
·
Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya
·
Menerima imbalan jasa
Kewajiban
·
Memberikan pelayanan medis sesuai standar profesi dan standar operasional
prosedur serta kebutuhan medis
·
Apabila tidak tersedia alat kesehatan atau tidak mampu melakukan suatu
pemeriksaan/pengobatan, bisa merujuk pasien ke dokter/sarana kesehatan lain
yang mempunyai kemampuan lebih baik.
·
Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan
setelah pasien itu meninggal dunia
·
Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia
yakin ada orang lain yang mampu melakukannya
·
Mengikuti perkembangan ilmu kedokteran
DEFINISI DOKTER DAN TUGAS SEORANG DOKTER
Definis Dokter dan tugas seorang Dokter
Secara operasional, definisi “Dokter”
adalah seorang tenaga kesehatan (dokter) yang menjadi tempat kontak pertama
pasien dengan dokternya untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan yang
dihadapi tanpa memandang jenis penyakit, organologi, golongan usia, dan jenis
kelamin, sedini dan sedapat mungkin, secara menyeluruh, paripurna,
bersinambung, dan dalam koordinasi serta kolaborasi dengan profesional
kesehatan lainnya, dengan menggunakan prinsip pelayanan yang efektif dan
efisien serta menjunjung tinggi tanggung jawab profesional, hukum, etika dan
moral. Layanan yang diselenggarakannya adalah sebatas kompetensi dasar
kedokteran yang diperolehnya selama pendidikan kedokteran.
Kompetensi yang harus dicapai seorang
dokter meliputi tujuh area kompetensi atau kompetensi utama yaitu:
1. Keterampilan komunikasi efektif.
2. Keterampilan klinik dasar.
3. Keterampilan menerapkan dasar-dasar ilmu
biomedik, ilmu klinik, ilmu perilaku dan epidemiologi dalam praktik kedokteran.
4. Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan
pada indivivu, keluarga ataupun masyarakat denga cara yang komprehensif,
holistik, bersinambung, terkoordinasi dan bekerja sama dalam konteks Pelayanan
Kesehatan Primer.
5. Memanfaatkan, menilai secara kritis dan
mengelola informasi.
6. Mawas diri dan mengembangkan diri/belajar
sepanjang hayat.
7. Menjunjung tinggi etika, moral dan
profesionalisme dalam praktik.
Ketujuh area kompetensi itu sebenarnya
adalah “kemampuan dasar” seorang “dokter” yang menurut WFME (World Federation
for Medical Education) disebut “basic medical doctor”.
Tugas seorang “dokter” adalah meliputi
hal-hal sebagai berikut:
a. Melakukan pemeriksaan pada pasien untuk
mendiagnosa penyakit pasien secara cepat dan memberikan terapi secara cepat dan
tepat.
b. Memberikan terapi untuk kesembuhan
penyakit pasien.
c. Memberikan pelayanan kedokteran secara
aktif kepada pasien pada saat sehat dan sakit.
d. Menangani penyakit akut dan kronik.
e. Menyelenggarakan rekam medis yang memenuhi
standar.
f. Melakukan tindakan tahap awal kasus berat
agar siap dikirim ke RS.
g. Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang
dirujukan ke Dokter Spesialis atau dirawat di RS dan memantau pasien yang telah
dirujuk atau di konsultasikan.
h. Bertindak sebagai mitra, penasihat dan
konsultan bagi pasiennya.
i. Memberikan nasihat untuk perawatan dan
pemeliharaan sebagai pencegahan sakit.
j. Seiring dengan perkembangan ilmu
kedokteran, pengobatan pasien sekarang harus komprehensif, mencakup promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dokter berhak dan juga berkewajiban
melakukan tindakan tersebut untuk kesehatan pasien. Tindakan promotif misalnya
memberikan ceramah, preventif misalnya melakukan vaksinasi, kuratif memberikan
obat/ tindakan operasi, rehabilitatif misalnya rehabilitasi medis.
k. Membina keluarga pasien untuk
berpartisipasi dalam upaya peningkatan taraf kesehatan, pencegahan penyakit,
pengobatan dan rehabilitasi.
l. Mawas diri dan mengembangkan diri/ belajar
sepanjang hayat dan melakukan penelitian untuk mengembangkan ilmu kedokteran.
m. Tugas dan hak eksklusif dokter untuk
memberikan Surat Keterangan Sakit dan Surat Keterangan Berbadan Sehat setelah melakukan
pemeriksaan pada pasien.
Terminologi “dokter” memberikan sejumlah
predikat, tanggung jawab, dan peran-peran eksistensial lainnya. Tanpa melupakan
sisi dominan proses pembelajaran dan pengembangan intelektual, seorang dokter
juga pada prinsipnya diamanahkan untuk menjalankan tugas-tugas antropososial
dan merealisasikan tanggung jawab individual kekhalifaan, mewujudkan
“kebenaran” dan keadilan, yang tentunya tidak akan terlepas pada konteks dan
realitas dimana dia berada. Dengan tetap mengindahkan tanggung jawab dispilin
keilmuan, maka entitas dokter haruslah mampu mempertemukan konsepsi dunia
kedokterannya dengan realitas masyarakat hari ini.
Maka adalah penting memahami secara benar
konsepsi dan melakukan pembacaan terhadap realitas yang terjadi didepan mata
kita. Jika kita bawa pada paradigma kedokteran, maka konsepsi dunia kedokteran
adalah humanisasi, sosialisme, penghargaan atas setiap nyawa, pembelajaran dan
peningkatan kualitas hidup, keseimbangan hak dan kewajiban tenaga medis dengan pasien.
Sebagai kaum intelektual, yang setiap saat
mengkonsumsi pengetahuan akan kehidupan sains, sosial, keadilan, kebenaran dan
fungsi-fungsi peradaban, maka profesi dokter memiliki tanggung jawab
intelektual yang tidak boleh dinafikkan, selain karena profesi ini telah
menjelma menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat, juga karena
intelektualitas merupakan salah satu parameter pencerahan kehidupan yang
didalamnya terkandung rahmat sekaligus amanah bagi yang memilikinya.
Berdasarkan tinjauan historisnya, dunia
kedokteran (pengobatan) pada awalnya dipandang sebagai sebuah profesi yang
sangat mulia, sehingga dengan asumsi tersebut, maka orang-orang yang terlibat
dalam proses hidup dan berlangsungnya dunia kedokteran kemudian dinisbahkan
sebagai orang-orang yang juga memiliki kemuliaan; baik pada kata, sikap maupun
tabiat yang dimilikinya. Dengan memandang profesi kedokteran sebagai pekerjaan
yang senantiasa bergelut untuk menutup pintu kematian dan membuka lebar-lebar
kesempatan untuk dapat mempertahankan dan meneruskan hidup seseorang, maka
berkembanglah kesepakatan sosial (social aggrement) akan urgensi dari ilmu
kedokteran sebagai salah satu prasyarat utama untuk dapat mempertahankan hidup.
Pada akhirnya, lambat namun pasti, profesi
kedokteran seakan menjadi ilmu pengetahuan utama (master of science), dimana
setiap dokter dipandang sebagai seorang jenius dan tahu segalanya dan semua
orang akan berusaha menjadi dan memegang peran besar dalam pekerjaan terhormat
ini.
Profesi kedokteran dianggap sebagai sebuah
seni (art) dalam kehidupan, karenanya tidak setiap orang dapat dengan mudah
mendapatkan kecakapan akan tindakan-tindakan medis, walaupun itu hanya tindakan
medis sederhana yang dapat dimiliki oleh setiap orang saat ini.
Dengan semakin bertambahnya kompleksitas
kehidupan manusia, maka ragam lingkup ilmu pengobatan (kedokteran) menjadi
terdesak untuk melakukan pengembangan dan peningkatan kualitas, sesuai dengan
kompleksitas objek pengobatan yang dijumpai dalam realitas.
Maka mulailah terjadi proses desakralisasi
ilmu kedokteran (pengobatan), dimana setiap orang memiliki kesempatan untuk
dapat memahami dan memilikinya, tentunya setelah menyanggupi syarat-syarat yang
diajukan, melalui proses pendidikan yang lebih sistematik. Pada aras yang lain,
pengembangan ilmu pengobatan yang sudah ada sebelumnya menjadi bagian yang tak
terpisahkan, mulailah dilakukan penelitian-penelitian (medical research) dengan
menggunakan teknologi modern, untuk menyempurnakan pengetahuan pengobatan yang
telah ada.
Minggu, 13 Juli 2014
ANEMIA
ANEMIA
Apa itu Anemia?
Anemia (uh-Nee-me-uh) adalah suatu kondisi di mana darah Anda memiliki lebih rendah dari normal jumlah sel darah merah.
Anemia juga dapat terjadi jika sel darah merah tidak mengandung cukup hemoglobin (HEE-muh-glow-bin). Hemoglobin merupakan protein kaya zat besi yang memberikan darah warna merah. Protein ini membantu sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Jika Anda mengalami anemia, tubuh Anda tidak mendapatkan darah yang kaya oksigen cukup. Akibatnya, Anda mungkin merasa lelah atau lemah. Anda juga mungkin memiliki gejala lain, seperti sesak napas, pusing, atau sakit kepala.
Anemia berat atau tahan lama dapat merusak jantung, otak, dan organ lain di dalam tubuh Anda.
Anemia yang sangat parah bahkan dapat
menyebabkan kematian.Ikhtisar Darah terdiri dari banyak bagian, termasuk sel
darah merah, sel darah putih, trombosit (PLATE-memungkinkan), dan plasma
(bagian cair darah).
Sel darah merah adalah cakram berbentuk dan terlihat seperti donat tanpa lubang di tengah. Mereka membawa oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida (produk limbah) dari tubuh Anda. Sel-sel ini dibuat dalam tulang sumsum-spons-seperti jaringan di dalam tulang.
Sel darah putih dan trombosit (PLATE-memungkinkan) juga dibuat di sumsum tulang. Sel darah putih membantu melawan infeksi. Trombosit saling menempel untuk menutup luka kecil atau istirahat di dinding pembuluh darah dan menghentikan pendarahan. Dengan beberapa jenis anemia, Anda mungkin memiliki jumlah yang rendah dari ketiga jenis sel darah.
Anemia memiliki tiga penyebab utama: kehilangan darah, kekurangan produksi sel darah merah, atau tingginya tingkat kerusakan sel darah merah. Penyebab ini mungkin akibat dari penyakit, kondisi, atau faktor lainnya.Pandangan
Banyak jenis anemia dapat ringan, jangka pendek, dan mudah diobati. Anda bahkan dapat mencegah beberapa jenis dengan diet sehat. Jenis lain dapat diobati dengan suplemen makanan.
Namun, beberapa jenis anemia bisa sangat berat, tahan lama, dan bahkan mengancam kehidupan jika tidak didiagnosis dan diobati.
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala anemia, dokter Anda untuk mengetahui apakah Anda memiliki kondisi tersebut. Pengobatan akan tergantung pada penyebab anemia dan seberapa parah itu.
Sel darah merah adalah cakram berbentuk dan terlihat seperti donat tanpa lubang di tengah. Mereka membawa oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida (produk limbah) dari tubuh Anda. Sel-sel ini dibuat dalam tulang sumsum-spons-seperti jaringan di dalam tulang.
Sel darah putih dan trombosit (PLATE-memungkinkan) juga dibuat di sumsum tulang. Sel darah putih membantu melawan infeksi. Trombosit saling menempel untuk menutup luka kecil atau istirahat di dinding pembuluh darah dan menghentikan pendarahan. Dengan beberapa jenis anemia, Anda mungkin memiliki jumlah yang rendah dari ketiga jenis sel darah.
Anemia memiliki tiga penyebab utama: kehilangan darah, kekurangan produksi sel darah merah, atau tingginya tingkat kerusakan sel darah merah. Penyebab ini mungkin akibat dari penyakit, kondisi, atau faktor lainnya.Pandangan
Banyak jenis anemia dapat ringan, jangka pendek, dan mudah diobati. Anda bahkan dapat mencegah beberapa jenis dengan diet sehat. Jenis lain dapat diobati dengan suplemen makanan.
Namun, beberapa jenis anemia bisa sangat berat, tahan lama, dan bahkan mengancam kehidupan jika tidak didiagnosis dan diobati.
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala anemia, dokter Anda untuk mengetahui apakah Anda memiliki kondisi tersebut. Pengobatan akan tergantung pada penyebab anemia dan seberapa parah itu.
Ada banyak jenis anemia dengan penyebab dan sifat-sifat tertentu. Beberapa di antaranya adalah:
·
Anemia
aplastik
·
Anemia kehilangan darah
·
Anemia Diamond-Blackfan
·
Fanconi (fan-KO-nee) anemia
·
Folat atau asam anemia defisiensi folat
·
Hemolitik (HEE-moh-lit-Ih) anemia
·
Anemia
defisiensi besi
·
Pernicious (per-NISH-us) anemia
·
Anemia
sel sabit
·
Thalassemia (thal-a-SE-me-ahs)
Anemia aplastik
Anemia aplastik merupakan anemia yang disebabkan karena gangguan kegagalan
sumsum tulang sehingga menyebabkan penipisan unsur sumsum dan menyebabkan
penurunan dan berhentinya produksi sel darah merah. Biasanya, Anemia aplastik
ditandai oleh jumlah ganulosit kurang dari 500/mm3, jumlah trombositnya kurang
dari 20.000/mm3, dan jumlah retikulositnya kurang dari 1 persen. Anemia
aplastik biasanya ditandai dengan infeksi bakteri, pucat, demam, mudah letih,
kongestif, takikardia, dan gagal jantung.
Penyebab Anemia Aplastik
Anemia aplastik dapat disebabkan oleh beberapa macam faktor salah satunya
adalah penyakit kongenital atau penyakit yang sudah dibawa sejak lahir.
Penyakit kongenital yang menyebabkan terjadinya aplastik adalah anemia fanconi
atau kelainan resesif autosomal. Penyakit ini ditandai dengan adanya mutasi 13
gen yang menyebabkan hipoplasia, pansitopenia, instabilitas kromosom, sumsum
tulang, dan syndrom dubowizt atau pertumbuhan yang lambat. Hal ini ditandai
dengan kurangnya hormon pertumbuhan, dislokasi kromosom, dan kelainan
hipotalamus. Selain itu, anemia aplastik juga bisa disebabkan karena obat –
obatan. Salah satu jenis obat yang menyebabkan anemia ini terutama adalah
kloramfenikol. Misalnya jika bayi diberi kloramfenikol sejak umur 2 tahun maka
ia bisa menderita anemia jenis ini setelah umurnya 6 tahun. Obat lain yang
dapat menyebabkan anemia aplastik adalah azathioprine, inhibitor carbonic
anhydrase, karbamezepine, indomethasin, penisilamine, trimethadione, dan
probenesid.
Tanda dan Gejala Anemia Aplastik
Penderita anemia aplastik biasanya akan mengalami gejala – gejala khusus
misalnya mengalami anemia atau kurang sel darah merah, leukopenia atau kurang
leukosit, dan trombositopenia atau kekurangantrombosot. Ketiga gejala ini
biasanya juga disertai dengan beberapa gejala lain misalnya pucat, lemah, mudah
lelah, hilang selera makan, palpitasi, pendarahan pada gusi, infeksi, petekia,
epistaksis, dan ekimosa.
HIPERSENSITIVITAS
HIPERSENSITIFITAS
Hipersensitivitas adalah peningkatan reaktivitas atau sensitivitas terhadap
antigen yang pernah dipajankan atau dikenal sebelumnya. Sedangkan alergen
adalah bahan yang dapat merangsang respon imun atau bahan yang dapat bereaksi
dengan antibodi yang sudah ada.
Jenis-Jenis Hipersensitivitas :
Menurut Waktu Timbulnya
1. Reaksi Cepat : terjadi
dalam hitungan detik dan menghilang dalam 2 jam. Ikatan silang antara
alergen dan IgE pada pemukaan sel mast menginduksi
pelepasan mediator vasoaktif.
2. Reaksi Intermediet :
terjadi setelah beberapa jam dan menghilang dalam 24 jam. Melibatkan
pembentukan kompleks imun igG dan kerusakan jaringan melalui aktivasi komplemen
dan atau sel NK/ADCC
3. Reaksi Lambat : terlihat
sampai sekitar 48 jam setelah terjadi pajanan dengan antigen yang terjadi oleh
aktivasi sel Th.
Menurut Gell dan Coombs
1. Tipe 1 : timbul segera
setelah terjadi terpajan dengan alergen. alergen yang masuk ke dalam tubuh
menimbulkan respon imun berupa produksi igE.
2. Tipe 2 : terjadi karena
terbentuknya antibodi igG dan igM terhadap antigen yang merupakan bagian dari
sel penjamu.antibodi yang diarahkan pada antigen permukaan sel dapat
mengaktivasi komplemen untuk merusak sel. akibatnya dapat berupa lisis yang
diperantarai komplemen.
3. Tipe 3 : terbentuknya
kompleks imun.
4. Tipe 4 : yang berperan
adalah CD4+ CD8+
Sabtu, 12 Juli 2014
KLASIFIKASI NEOPLASMA
Klasifikasi atas dasar asal sel / jaringan ( histogenesis )
Tumor diklasifikasikan dan diberi nama atas dasar asal sel tumor yaitu :
Neoplasma berasal sel totipoten
Sel totipoten ialah sel yang dapat berdeferensiasi kedalam tiap jenis sel
tubuh.Sebagai contoh ialah zigot yang berkembang menjadi janin. Paling sering sel
totipoten dijumpai pada gonad yaitu sel germinal. Tumor sel germinal dapat berbentuk sebagai sel tidak berdifensiasi, contohnya : Seminoma atau diseger minoma.Yang berdiferensiasi minimal contohnya : karsinoma embrional, yang berdiferensiasi kejenis jaringan termasuk trofobias misalnya chorio carcinoma. Dan yolk sac carcinoma. Yang berdiferensiasi somatic adalah teratoma.
Tumor sel embrional pluripoten
Sel embrional pluripoten dapat berdiferensiasi kedalam berbagai jenis sel-sel dan sebagai tumor akan membentuk berbagai jenis struktur alat tubuh. Tumor sel embrional pluripoten biasanya disebut embiroma atau biastoma, misalna retinobiastoma, hepatoblastoma, embryonal rhbdomyosarcoma
Tumor sel yang berdiferensiasi
Jenis sel dewasa yang berdiferensiasi, terdapat dalam bentuk sel alat-lat tubuh pada kehidupan pot natal. Kebanyakan tumor pada manusia terbentuk dari sel berdiferensiasi.
Tata nama tumor ini merupakan gabungan berbagai faktor yaitu perbedaan antara jinak dan ganas, asal sel epnel dan mesenkim lokasi dan gambaran deskriptif lain.
1. Tumor epitel
Tumor jinak epitel disebut adenoma jika terbentuk dari epitel kelenjar misalnya adenoma tiroid, adenoma kolon. Jika berasal dari epitel permukaan dan mempunyai arsitektur popiler disebut papiloma. Papiloma dapat timbul dari eitel skuamosa (papiloma skuamosa), epitel permukaan duktus kelenjar ( papiloma interaduktual pada payudara ) atau sel transisional ( papiloma sel transisional ). Tumor ganas epitel disebut karsinoma. Kata ini berasal dari kota yunani yang berarti kepiting. Jika berasal dari sel skuamosa disebut karsinoma sel skuamosa. Bila berasal dari sel transisional disebut karsinoma sel transisional. Tumor ganas epitel yang berasal dari epitel belenjar disebut adenokarsinoma.
2. Tumor jaringan mesenkim
Tumor jinak mesenkin sering ditemukan meskipun biasanya kecil dan tidak begitu penting. Dan diberi nama asal jaringan (nama latin) dengan akhiran “oma”. Misalnya tumor jinak jaringan ikat (latin fiber) disebut “Fibroma”. Tumor jinak jaringan lemak (latin adipose) disebut lipoma.
Tumor ganas jaringan mesenkin yang ditemukan kurang dari 1 persendiberi nama asal jaringan (dalam bahasa latin atau yunani ) dengan akhiran “sarcoma” sebagai contoh tumor ganas jaringan ikat tersebut Fibrosarkoma dan berasal dari jaringan lemak diberi nama Liposarkoma.
Tumor campur (mixed Tumor)
Neoplasma yang terdiri dari lebih dari 1 jenis sel disebut tumor campur (mixed tumor). Sebagai contoh tumor campur kelenjar liur (adenoma pleomorfik kelenjar liur) yang terdiri atas epitel kelenjar, jaringan tulang rawan dan matriks berdegenerasi musin. Contoh lain ialah fibroadenoma mammae terdiri atas epitel yang membatasi lumen, atau celah dan jaringan ikat reneging matriks.
Hamartoma dan koristoma
Hamartoma ialah lesi yang menterupai tumor. Pertumbuhannya ada koordinasi dengan jaringan individu yang bersangkutan. Tidak tumbuh otonom seperti neoplasma.Hamartoma selalu jinak dan biasanya terdiri atas 2 atau lebih tipe sel matur yang pada keadaan normal terdapat pada alat tubuh dimana terdapat lesi hamartoma.
Kista
Kista ialah ruangan berisi cairan dibatasi oleh epitel. Kista belum tentu tumor / neoplasma tetapi sering menimbulkan efek local seperti yang ditimbulkan oleh tumor / neoplasma. Beberapa yang sering kita jumpai ialah kista : Congenital ( ialah kista bronchial dan kista ductus tiroglosusus) Neoplastik ( chystadenoma , cystadenocarcinoma ovarium ) Parasitic ( kista hidatid oleh echinococcus granulosus) Implantasi ( kista epidermoid pada kulit setelah operasi )
Klasifikasi neoplasma yang digunakan biasanya berdasarkan :
Klasifikasi Atas Dasar Sifat Biologik Tumor
Atas dasar sifat biologiknya tumor dapat dibedakan atas tumor yang bersifat jinak ( tumor jinak ) dan tumor yang bersifat ganas (tumor ganas) dan tumor yang terletak antara jinak dan ganas disebut “ Intermediate” .
Tumor Jinak ( Benigna )
Tumor jinak tumbuhnya lambat dan biasanya mempunyai kapsul. Tidak tumbuh infiltratif, tidak merusak jaringan sekitarnya dan tidak menimbulkan anak sebar pada tempat yang jauh. Tumor jinak pada umumnya disembuhkan dengan sempurna kecuali yang mensekresi hormone atau yang terletak pada tempat yang sangat penting, misalnyadisumsum tulang belakang yang dapat menimbulkan paraplesia atau pada saraf otak yang menekan jaringan otak.
Tumor ganas ( maligna )
Tumor ganas pada umumnya tumbuh cepat, infiltratif. Dan merusak
jaringan sekitarnya. Disamping itu dapat menyebar keseluruh tubuh melalui aliran limpe atau aliran darah dan sering menimbulkan kematian.
Intermediate
Diantara 2 kelompok tumor jinak dan tumor ganas terdapat segolongan kecil
tumor yang mempunyai sifat invasive local tetapi kemampuan metastasisnya
kecil.Tumor demikian disebut tumor agresif local tumor ganas berderajat rendah. Sebagai contoh ialah karsinoma sel basal kulit.
TUMOR JINAK DAN TUMOR GANAS
Sifat Tumor Jinak dan Tumor Ganas
1. Diferensiasi dan Anaplasia
Istilah diferensiasi dipergunakan
untuk sel parenkim tumor. Diferensiasi yaitu derajat kemiripan sel tumor (
parenkim tumor ). Jaringan asalnya yang terlihat pada gambaran morfologik dan
fungsi sel tumor. Proliferasi neoplastik menyebabkan penyimpangan bentuk. Susunan
dan sel tumor. Hal ini menyebabkan set tumor tidak mirip sel dewasa normal
jaringan asalnya. Tumor yang berdiferensiasi baik terdiri atas sel-sel yang menyerupai
sel dewasa normal jaringan asalnya,sedangkan tumor berdiferensi buruk atau tidak
berdiferensiasi menunjukan gambaran sel primitive dan tidak memiliki sifat sel
dewasa normal jaringan asalnya. Semua tumor jinak umumnya berdiferensiasi baik.
Sebagai contoh tumor jinak otot polos yaitu leiomioma uteri. Sel tumornya
menyerupai sel otot polos.
Demikian pula lipoma yaitu tumor
jinak berasal dari jaringan lemak ,sel tumornya terdiri atas sel lemak matur,menyerupai
sel jaringan lemak normal. Tumor ganas berkisar dari yang berdiferensiasi baik
sampai kepada yang tidak berdiferensiasi . Tumor ganas yang terdiri dari
sel-sel yang tidak berdiferensiasi disebut anaplastik. Anaplastik berasal tanpa
bentuk atau kemundu yaitu kemunduran dari tingkat diferensiasi tinggi
ke tingkat diferensiasi rendah. Anaplasia ditentukan oleh sejumlah perubahan
gambaran morfologik dan perubahan sifat, pada anaplasia terkandung 2 jenis kelainan
organisasi yaitu kelainan organisasi sitologik dan kelainan organisasi posisi. Anaplasia
sitologik menunjukkan pleomorfi yaitu beraneka ragam bentuk dan ukuran inti sel
tumor. Sel tumor berukuran besar dan kecil dengan bentuk yang bermacam-macam . mengandung
banyak DNA sehingga tampak lebih gelap (hiperkromatik ) Anaplasia
posisionalmenunjukkan adanya gangguan hubungan antara sel tumor yang satu dengan
yang lain . terlihat dari perubahan struktur dan hubungan antara sel tumor yang
abnormal.
2. Derajat Pertumbuhan
Tumor jinak biasanya tumbuh lambat
sedangkan tumor ganas cepat . tetapi derajat kecepatan tumbuh tumor jinak tidak
tetap,kadang – kadang tumor jinak tumbuh lebih cepat daripada tumor
ganas.karena tergantung pada hormone yang mempengaruhi dan adanya penyediaan
darah yang memadai. Pada dasarnya derajat pertumbuhan tumor berkaitan dengan
tingkat diferensiasi sehingga kebanyakan tumor ganas tumbuh lebih cepat
daripada tumor jinak. Derajat pertumbuhan tumor ganas tergantung pada 3
hal,yaitu :
1. Derajat pembelahan sel tumor
2. Derajat kehancuran sel tumor
3. Sifat elemen non-neoplastik pada tumor Pada pemeriksaan
mikroskopis jumlah mitosis dan gambaran aktivitas metabolisme inti yaitu inti
yang besar,kromatin kasar dan anak inti besar berkaitan dengan kecepatan tumbuh
tumor. Tumor ganas yang tumbuh cepat sering memperlihatkan pusat-pusat daerah
nekrosis / iskemik. Ini disebabkan oleh kegagalan penyajian daerah dari host
kepada sel – sel tumor ekspansif yang memerlukan oksigen.
3.Invasi Lokal
Hampir semua tumor jinak tumbuh
sebagai massa sel yang kohesif dan ekspansif pada tempat asalnya dan tidak
mempunyai kemampuan mengilfiltrasi ,invasi atau penyebaran ketempat yang jauh
seperti pada tumor ganas. Oleh karena tumbuh dan menekan perlahan – lahan maka
biasanya dibatasi jaringan ikat yang tertekan disebut kapsul atau simpai,yang
memisahkan jaringan tumor dari jaringan sehat sekitarnya. Simpai sebagian besar
timbul dari stroma jaringan sehat diluar tumor, karena sel parenkim atropi
akibat tekanan ekspansi tumor. Oleh karena ada simpai maka tumor jinak terbatas
tegas, mudah digerakkan pada operasi. Tetapi tidak semua tumor jinak
berkapsul,ada tumor jinak yang tidak berkapsul misalnya hemangioma. Tumor ganas tumbuh progresif,invasive,dan
merusak jaringan sekitarnya. Pada umumnya terbatas tidak tegas dari jaringan
sekitarnya.
Namun demikian ekspansi lambat dari tumor ganas
dan terdorong ke daerah jaringan sehat sekitarnya. Pada pemeriksaan histologik,masa
yang tidak berkapsul menunjukkan cabang – cabang invasi seperti kaki kepiting
mencengkeram jaringan sehat sekitarnya. Kebanyakan tumor ganas invasive dan
dapat menembus dinding dan alat tubuh berlumen seperti usus,dinding pembuluh
darah,limfe atau ruang perineural. Pertumbuhan invasive demikian menyebabkan
reseksi pengeluaran tumor sangat sulit. Pada karsinoma in situ misalnya di
serviks uteri ,sel tumor menunjukkan tanda ganas tetapi tidak menembus membrane
basal. Dengan berjalannya waktu sel tumor tersebut akan menembus membrane
basal.
4. Metastasis / Penyebaran
Metastasis adalah penanaman tumor
yang tidak berhubungan dengan tumor primer. Tumor ganas menimbulkan metastasis sedangkan
tumor jinak tidak. Infasi sel kanker memungkinkan sel kanker menembus pembuluh
darah, pembuluh limfe dan rongga tubuh,kemudian terjadi penyebaran. Dengan
beberapa perkecualian semua tumor ganas dapat bermetastasis. Kekecualian
tersebut adalah Glioma ( tumor ganas sel glia ) dan karsinoma sel basal ,
keduanya sangat infasif, tetapi jarang bermetastasis. Umumnya tumor yang lebih
anaplastik,lebih cepat timbul dan padanya kemungkinan terjadinya metastasis
lebih besar. Namun banyak kekecualian. Tumor kecil berdiferensiasi baik, tumbuh
lambat, kadand- kadang metastasisnya
Selasa, 08 Juli 2014
PENYAKIT DEFISIENSI NUTRIENT
MACAM-MACAM
PENYAKIT KEKURANGAN NUTRISI
Kekurangan
Protein
Kekurangan konsumsi protein pada
anak-anak dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan badan si anak. Pada orang
dewasa kekurangan protein mempunyai gejala yang kurang spesifik, kecuali pada
keadaan yang telah sangat parah seperti busung lapar. Busung lapar yang banyak
di derita oleh kelompok rawan gizi terutama bayi dan balita sungguh
memprihatinkan. Akibat dari kekurangan protein dapat menyebabkan kwashiorkor. Kwashiorkor
merupakan salah satu penyakit yang timbul akibat kekurangan protein,
kwashiorkor banyak diderita oleh bayi dan anak pada usia enam bulan sampai usia
tiga tahun (Balita). Ciri Penderita Kwashiorkor adalah sebagai berikut:
a) Pembengkakan pada kaki dan tangan
b) Wajah sembab, otot kendur
c) Rambut kemerahan dan mudah putus
d) Muka seperti bulan
Kekurangan Karbohidrat
Banyak orang yang menganggap cara
diet adalah dengan mengurangi karbohidrat untuk menurunkan berat badan karena
karbohidrat mempercepat produksi insulin yang berakibat menambah berat badan.
Namun jika terlalu membatasi konsumsi karbohidrat secara berlebihan makan akan
menimbulkan akibat karbohidrat seperti kekurangan gizi, tubuh lemah, lesu dan
tidak berenergi. Akibat kekurangan karbohidrat yang lebih berbahaya adalah
dapat menimbulkan penyakit maramus (gangguan gizi)
Tanda-tanda penyakit maramus:
a) Bertubuh sangat nyaris tulang berbungkus kulit saja
b) Wajah terlihat lebih tua
c) Perut cekung
d) Kulit keriput dan tidak memiliki jaringan lemak dibawah kulit
e) Tekanan darah dan detak jantung menjadi tidak stabil
f) Pernapasan terganggu Akibat kekurangan karbohidrat pada
anak-anak pun sangat berbahaya karena akan menyebabkan anak kekurangan gizi.
Kekurangan gizi yang parah akan menyebabkan tumbuh kembang anak menjadi
terganggu. Pertumbuhan
kekurangan Vitamin A.
Berikut adalah gejala dan tanda
kekurangan vitamin A:
a) Gejala pertama dari kekurangan vitamin A biasanya adalah
rabun senja. Kemudian akan timbul pengendapan berbusa (bintik Bitot) dalam bagian
putih mata (sklera) dan kornea bisa mengeras dan membentuk jaringan parut
(xeroftalmia), yang bisa menyebabkan kebutaan yang permanen.
b) Malnutrisi pada masa anak-anak (marasmus dan
kwashiorkor), sering disertai dengan xeroftalmia; bukan karena kurangnya
vitamin A dalam makanan, tetapi juga karena kekurangan kalori dan protein menghambat
pengangkutan vitamin A.
c) Kulit dan lapisan paru-paru, usus dan saluran kemih bisa
mengeras.
d) Kekurangan vitamin A juga menyebabkan peradangan kulit
(dermatitis)
dan meningkatkan kemungkinan terkena infeksi.
e) Beberapa penderita mengalami anemia.
f) Kulit menjadi kering, gatal dan kasar.
g) Rambut dapat terjadi kekeringan dan gangguan pertumbuhan
rambut dan kuku.
h) Gangguan pertumbuhan pada anak-anak.
Kekurangan Vitamin B
Secara umum kekurangan vitamin
B1, B2, B3, B6 dan B12 dapat menimbulkan gejala:
a) Kulit mengering dan bersisik
b) Daya tahan tubuh berkurang
c) Mulut kering
d) Bibir pecah-pecah
e) Sariawan
f) System pencernaan terganggu
g) Sering menderita kram otot
h) Insomnia
i) Badan lemas
j) Mudah muntah dan mual
Kekurangan Mineral
a) Osteoporosis
b) Kejang otot dan lesu
c) Keseimbangan asam-basa terganggu
d) Kelelahan kronis
e) Anemia
f) Kekerdilan dan gondok
g) Kerusakan gigi dan tulang
h) Penyakit jantung
Kekurangan Air
a) Diare
b) Dehidrasi
c) Anemia
d) Hemofili
e) Hipertensi
f) Hipotensi
g) Varises
h) Penyakit kuning pada bayi
i) Skelrosis
j) Miokarditis
k) Thrombus/embolus
PENGELOMPOKAN ZAT GIZI
Makronutrien
Makronutrien adalah makanan utama
yang membina tubuh dan membekalkan tenaga. Makronutrien terdiri dari 3 bagian utama
yaitu lemak, protein dan karbohidrat.
1. Protein
Protein merupakan bagian penting
dari tulang, otot, dan kulit. Bahkan dalam setiap sel dalam tubuh kita terdapat
protein . Protein mempunyai banya fungsi, antara lain adalah membantu memecah
nutrisi untuk menjadi energi, sebagai struktur bangunan dalam tubuh, dan
menghancurkan racun. Protein terdiri dari blok bangunan yang disebut asam
amino. Tubuh kita dapat memproduksi beberapa asam amino. Protein yang kita
peroleh dari daging dan produk hewani lainnya mengandung semua asam amino yang kita
butuhkan. Protein dari daging dan produk hewani yang lain juga disebut sebagai
protein lengkap. Berbeda dengan dengan protein Nabati yang tidak mengandung
semua asam amino yang kita butuhkan, untuk melengkapi asam amino yang kita
butuhkan kita perlu mengkonsumsi beberapa makanan nabati agar kita memperoleh
asam amino yang lengkap yang kita butuhkan. Beberapa Sumber protein yang sangat
baik baik antara lain meliputi, ikan, kerang, daging unggas, daging merah
(sapi, babi, domba), telur, kacang-kacangan.
Klasifikasi protein
1) Berdasarkan komponen-komponen yang menyusun protein :
a. Protein Bersahaja (simple
protein). Hasil hidrolisis total protein jenis ini merupakan campuran yang
hanya terdiri atas asam-asam amino.
b. Protein Kompleks (complex
protein, conjugated protein). Hasil hidrolisa total dari protein jenis ini.
Selain terdiri atas berbagai jenis asam amino juga terdapat komponen lain miisalnya
unsur logam gugusan phosphat dan sebagainya (contoh: hemoglobin, lipoprotein,
glikoprotein, dan sebagainya)
c. Protein Derivat (protein
derivative).Merupakan ikatan antara (intermediate product) sebagal hasil
hidrolisa parsial dari protein native, miisalnya albumosa, peptone dan
sebagainya
2) Berdasarkan sumbernya, protein dikiasifikasikan menjadi:
a. Protein hewani,yaitu protein
dalam bahan makanan yang berasal dan binatang, seperti protein dari daging,
protein susu, dan sebagainya.
b. Protein nabati adalah protein
yang berasal dan bahan makanan turnbuhan, seperti protein dari jagung (zein),
dan terigu, dan sebagainya.
3) Berdasarkan fungsi fisiologiknya, berhubungan dengaƱ daya
dukungnya bagi pertumbuhan badan dan bagi pemeliharaan jaringan:
a. Protein sempurna, bila protein
ini sanggup mendukung pertumbuhan badan dan pemeliharaan jaringan.(telur, susu)
b. Protein setengah sempurna,
bila sanggup mendukung pememiharaan janingan, tetapi tidak dapat mendukung pertumbuhan
badan.(daging, ikan)
c. Protein tidak sempurna, bila
sama sekali tidak sanggup menyokong pertumbuhan badan, maupun pemeliharaan jaringan.(kacang-kacangan,
biji-bijian).
2. Karbohidrat
Makanan yang kita makan mengandung berbagai jenis
karbohidrat. Dari jenis jenis karbohidrat ada yang lebih baik untuk kesehatan
kita dibanding jenis karbohidrat yang lainnya. Jenis jenis kabohidrat antara
lain adalah:
a) Gula
Gula secara alami dapat ditemukan
dalam buah-buahan, sayuran, dan susu. Makanan seperti kue dan biskuit memiliki
pemanis buatan atau juga disebut dengan gula tambahan. Gula yang kita dapatkan
10 secata alami maupun yang didapat dari gula tambahan Semuanya dapat diubah
menjadi glukosa, atau zat gula darah. Sel-sel kita membakar glukosa dan
menjadikan energi.
b) Zat tepung
Zat tepung di dalam tubuh kita
dipecah menjadi gula. Zat tepung dapat ditemukan dalam sayuran tertentu,
seperti kentang, buncis, kacang polong, dan jagung. Ia juga ditemukan dalam
roti, sereal, dan biji-bijian.
3. Lemak
Agar tubuh kita tetap stabil,
tubuh kita juga membutuhkan Lemak. Lemak memiliki fungsi antara lain sebagai
sumber energi, memproduksi zat zat yang dibutuhkan oleh tubuh, serta membantu
tubuh menyerap vitamin tertentu dari makanan. Tidak semua makanan berlemak baik
untuk kesehatan kita. Lemak yang baik untuk kita konsumsi adalah lemak tak jenuh
tunggal ( monounsaturated ) dan lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated). Dengan
mengkonsumsi lemak tak jenuh kita dapat meminimalisir akan terserang penyakit
jantung. Beberapa makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal antara lain
adalah, minyak zaitun, minyak kacang, minyak canola, dan alpukat. Dan beberapa
makanan yang memiliki kandungan lemak tak jenuh jamak tinggi antara lain adalah
minyak jagung, minyak biji kapas, dan minyak kedelai. Jenis lemak yang kurang
baik untuk kesehatan kita adalah lemak jenuh karena dapat meningkatkan risiko
penyakit jantung dengan menyebabkanpenumpukan zat lemak dalam arteri yang dapat
menghambat aliran darah yang kaya oksigen ke jantung kita. Lemak ini juga dapat
meningkatkan risiko stroke dengan menyebabkan penumpukan zat lemak yang sama dalam
arteri yang menjadi saluran aliran darah ke otak kita. Sebuah penelitian juga
menunjukkan bahwa dengan mengkonsumsi banyak lemak jenuh dapat meningkatkan
risiko kanker payudara. Makanan yang memiliki kandungan lemak jenuh tinggi
antara lain daging merah (sapi, domba), daging unggas, mentega, susu, minyak kelapa,
minyak kelapa sawit. Sedangkan lemak trans dapat kita jumpai pada beberapa
makanan yang digoreng seperti seperti kerupuk, donat, dan dan kentang goreng.
Sama halnya dengan lemak jenuh
dan lemak trans. Kolesterol juga kurang baik bagi kesehatan kita, yang juga
dapat meningkatkan resiko serangan jantung. Kolesterol juga dapat kita temukan
daging merah (sapi, domba) dan daging unggas. Meskipun lemak tak jenuh tunggal
dan lemak tak jenuh jamak baik untuk kesehatan kita, namun kita tetap teratur
dalam mengkonsumsi lemak tersebut. Karena jika lemak terus bertambah maka tubuh
kita akan mengalami kegemukan yang dapat beresiko terserang penyakit lain
seperti diabetes dan obesitas.
Mikronutrien
Mikronutrien
adalah komponen yang diperlukan untuk makronutrien tadi berfungsi dengan baik.
Mikronutrien terdiri dari vitamin dan mineral.
1. Vitamin
Vitamin adalah zat yang ditemukan
dalam makanan yang dibutuhkan tubuh kita untuk pertumbuhan dan kesehatan. Ada
13 vitamin yang dibutuhkan tubuh kita . Masing masing vitamin memiliki fungsi tersendiri.
Berikut adalah beberapa vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh kita.
a) Vitamin A.
Vitamin A berfungsi melindungi
tubuh kita dari beberapa infeksi, serta membantu menjaga kulit kita agar tetap
sehat. Vitamin A dapat kita temukan pada makanan seperti brokoli, bayam,
wortel, labu, ubi jalar, hati, telur, susu, krim, dan keju.
b) Vitamin B1.
Vitamin B1 berfungsi membantu
tubuh kita dalam mencerna karbohidrat serta baik dalam menjaga sistem saraf.
Vitamin B1 dapat kita temukan pada makanan seperti hati, kacang, sereal, roti, dan
susu.
c) Vitamin B2.
Vitamin B2 baik dalam menjaga kesehatan
kulit kita. Untuk memenuhi kebutuhan akan vitamin B2, kita bisa mengkonsumsi Hati,
telur, keju, susu, makanan hijau , kacang polong, dan gandum.
d) Vitamin B3.
Vitamin B3 berfungsi membantu
tubuh kita dalam menggunakan protein, lemak dan karbohidrat. Selain itu Vitamin
B3 juga baik dalam menjaga sistem sarafdan kulit kita. Vitamin B3 dapat kita
temukan dalam makanan antara lain Hati, ragi, kacang, daging, ikan, dan unggas
e). Vitamin C.
Vitamin C bermanfaat dalam menjaga kesehatan
tulang, kulit dan pembuluh darah. Makanan yang mengandung Vitamin C antara lain
jeruk, tomat, kentang, pepaya, stroberi, dan kubis.
f). vitamuin D
f). vitamuin D
Vitamin D sangat baik dalam
menjaga kesehatan tulang. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin D kita cukup
berjemur atau terkena sinar matahari selama 5- 30 menit minimal 2 kali dalam seminggu.
Selain itu kita juga bisa mengkonsumsi makanan antara lain seperti Hati dan
Susu.
g) Vitamin E.
Vitamin E dapat memelihara sel
tubuh kita dari kerusakan, memperlancar aliran darah, serta mampu memperbaiki
jaringan tubuh. Makanan yang mengandung Vitamin E antara lain kuning telur,
hati sapi, ikan, susu, brokoli, dan bayam.
h). Vitamin K.
Vitamin K membantu dalam proses
pembekuan darah dan pembentukan tulang. bayam, kubis, keju, bayam, brokoli,
kubis, dan tomat. Selain itu, tubuh kita juga memproduksi vitamin K.
Mineral
Mineral diklasifikasikan menjadi dua yaitu mineral organic dan mineral anorganik. Mineral organic adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh yang dapat diperoleh melalui makanan setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur, sayur-sayuran serta buah-buahan, atau vitamin tambahan. Sedangan mineral anorganik adalah mineral yang tidak dibutuhkan oelh tubuh. Contohnta timbale hitam (Pb), iron oxide (besi teroksida), merkuri, arsenic, magnesium, aluminium, atau bahan-bahan kimia lainnya hasil dari resapan tanah. Mineral anorganik sendiri dibagi menjadi dua yaitu mineral makro dan mineral mikro. Contoh mineral makro adalah kalsium, fosofor, magnesium, natrium, klorida, dan kalium. Sedangakan mineral mikro terdiri dari besi, seng, iodium, selenium, tembaga, mangan, kromium, dan flor.
PENILAIAN STATUS GIZI
Penilaian
Status Gizi
Menurut I Dewa Nyoman
Supariasa dkk, (2001 ), penilaian status gizi dibagi menjadi 2 yaitu penilaian
status gizi secara langsung dan penilaian status .
1) Penilaian Status Gizi Secara langsung
Penilaian status gizi secara
langsung dapat dibagi menjadi 4 penilaian yaitu : antropometri, klinis,
biokimia dan biofisik.
a. Antropometri
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia.
Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan
berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai
tingkat umur dan tingkat gizi (Supariasa dkk, 2001). Antropometri secara umum digunakan
untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan
ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti
lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh (Supariasa dkk, 2001 ). indeks
antropometri ada 3 yaitu :
a) Berat badan menurut umur (BB/U)
Berat badan adalah
salah satu parameter yang memberikan gambaran massa tubuh. Massa tubuh sangat
sensitif terhadap perubahan-perubahan yang mendadak, misalnya karena terserang penyakit
infeksi, menurunnya nafsu makan atau menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi.
Dalam keadaan normal, dimana keadaan kesehatan baik dan keseimbangan antara
konsumsi dan pertambahan umur. Sebaliknya dalam keadaan yang abnormal, terdapat
2 kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat berkembang cepat atau lebih
lambat dari keadaan normal. Berdasarkan karakteristik berat badan ini, maka
indeks berat badan menurut umur digunakan sebagai salah satu cara pengukuran status
gizi. Mengingat karakteristik berat badan yang labil, maka indeks BB/U lebih
menggambarkan status gizi seseorang saat ini. (I Dewa Nyoman Supariasa dkk,
2001 ).
b) Tinggi badan Menurut Umur
(TB/U)
Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan
keadaan pertumbuhan skeletal. Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring
dengan pertambahan umur. Pertumbuhan tingi badan tidak seperti berat badan,
relatif kurang sensitif terhadap masalah kekurangan gizi dalam waktu pendek.
Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan akan nampak dalam waktu yang
relatif lama. Berdasarkan karakteristik tersebut, maka indeks ini menggambarkan
status gizi masa lalu (IDewa Nyoman Supariasa dkk, 2001).
c) Berat Badan Menurut Tinggi
Badan (BB/TB)
Berat badan memiliki hubungan yang linier dengan tinggi
badan. Dalam keadaan normal, perkembangan berat badan akan searah dengan
pertumbuhan berat badan dengan kecepatan tertentu. (I Dewa Nyoman Supariasa
dkk, 2001). Dari berbagai jenis-jenis indeks tersebut, untuk
menginterpretasikannya dibutuhkan ambang batas, penentuan ambang batas
diperlukan kesepakatan para Ahli Gizi. Ambang batas dapat disajikan kedalam 3
cara yaitu, persen terhadap median, persentil dan standar deviasi unit.
i) Persen Terhadap Median
Median adalah nilai tengah dari suatu
populasi. Dalam antropometri gizi median sama dengan persentil 50.
Klasifikasi Status Gizi
Menggunakan Persen Terhadap Median
Status
Gizi BB/U TB/U BB/TB
Gizi
Baik > 80% > 90 % > 90 %
Gizi
Sedang 71 % - 80% 81 % – 90 % 81 % – 90 %
Gizi
Kurang 61 % - 70% 71 % - 80 % 71 % - 80 %
Gizi
Buruk ≤ 60 % ≤ 70 % ≤ 70 %
Sumber : Yayah K. Husaini, Antropometri Sebagai Indeks gizi
dan Kesehatan Masyarakat. Medika, No.8 Th.XXIII, 1997 dalam (Supariasa dkk, 2001).
ii) Persentil
Para pakar merasa kurang puas dengan
menggunakan persen terhadap median, akhirnya mereka memilih cara persentil.
Persentil 50 sama dengan median atau nilai tengah dari jumlah populasi berada
di atasnya dan setengahnya berada di bawahnya. National Center for Health
Statistics (NCHS) merekomendasikan persentil ke 5 sebagai batas gizi baik dan
kurang, serta persentil 95 sebagai batas gizi lebih dan gizi baik (Supariasa
dkk, 2001).
iii) Standar Deviasi Unit (SD)
Standar deviasi unit disebut juga Z-skor. WHO
menyarankan menggunakan cara ini untuk meneliti dan untuk memantau pertumbuhan
(Supariasa dkk, 2001).
Rumus perhitungan Z – Skor :
Nilai Individu Subjek – Nilai Median Baku
Rujukan
Nilai Simpang Baku Rujukan
Klasifikasi Status Gizi Menggunakan Z – Skor
Status Gizi Indeks BB/U, TB/U,
BB/TB
• Gizi Lebih ≥ + 2 SD
• Gizi Baik ≥ - 2 SD dan < + 2 SD
•
Gizi Kurang ≥ - 3 SD dan < - 2 SD
• Gizi Buruk < - 3 SD
b. Klinis
Pemeriksaan klinis adalah metode
yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan
atas perubahanperubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat
gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial epithelial
tissues) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organorganyang
dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid (Supariasa dkk, 2001). Penggunaan
metode ini umumnya untuk survei secara cepat. Survei ini dirancang untuk mendeteksi
secara tepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat
gizi. Disamping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang
dengan melakukan pemeriksaan secara fisik yaitu tanda (sign) dan gejala
(symptom) atau riwayat penyakit (Supariasa dkk, 2001).
c. Biokimia
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah
pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai
macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain : darah, urine,
tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot (I Dewa Nyoman
Supariasa dkk, 2001). Metode ini digunakan untuk peringatan bahwa kemungkinan
akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis
yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faali dapat lebih banyak menolong
untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik (Supariasa dkk, 2001).
Langganan:
Postingan (Atom)