This is default featured slide 1 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat

This is default featured slide 2 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat

This is default featured slide 3 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat

This is default featured slide 4 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat

This is default featured slide 5 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat

Featured Posts Coolbthemes

Jumat, 25 Juli 2014

ILMU KEDOKTERAN DASAR

ILMU KEDOKTERAN DASAR
Bagian ilmu kedokteran dasar akan membahas prinsip-prinsip dasar kedokteran yang bertujuan agar kita sebagai dokter paham akan dasar-dasar penyakit. Ilmu kedokteran dasar ini berfungsi sebagai ilmu pendukung agar dapat menjadi seorang dokter yang lebih baik. Berikut ini adalah artikel-artikel ilmu kedokteran dasar yang ada di aldoferly.com

Farmakologi:
1.     Proses pengembangan 
2.     Rilprivine : obat anti retroviral 
3.     Furosemide : sahabat karib dokter jantung

Epidemiologi dan Ilmu Kedokteran Komunitas
1.     Dasar-dasar epidemiologi
2.     Prinsip dasar skrinning
3.     Epidemiologi of leprosy
4.     Public health intervention for diabetes mellitus prevention

Parasitologi
1.     Infeksi oppurtunistik
2.     Malaria falciparum dengan komplikasi
3.     Faktor-faktor penting untuk eradiksi penyakit

Genetika
1. Perkembangan genetika UMCG -Groningen
2. Tes gen BRCA -1

Patologi Anatomi:
1.     Episcleritis dan Scleritis

Hematologi

1.     Hematopoesis ekstrameduler

HAK DAN KEWAJIBAN DOKTER


Hak dan Kewajiban Dokter
foto-dokter-pasien1

Undang-undang No.29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran Pasal 50 dan 51, Hak dan Kewajiban Dokter

Hak

·         Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai standar profesi dan standar operasional prosedur
·         Memberikan pelayanan medis sesuai standar profesi dan standar operasional prosedur
·         Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya
·         Menerima imbalan jasa

Kewajiban

·         Memberikan pelayanan medis sesuai standar profesi dan standar operasional prosedur serta kebutuhan medis
·         Apabila tidak tersedia alat kesehatan atau tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan/pengobatan, bisa merujuk pasien ke dokter/sarana kesehatan lain yang mempunyai kemampuan lebih baik.
·         Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan setelah pasien itu meninggal dunia
·         Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain yang mampu melakukannya

·         Mengikuti perkembangan ilmu kedokteran

DEFINISI DOKTER DAN TUGAS SEORANG DOKTER

Definis Dokter dan tugas seorang Dokter

Secara operasional, definisi “Dokter” adalah seorang tenaga kesehatan (dokter) yang menjadi tempat kontak pertama pasien dengan dokternya untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi tanpa memandang jenis penyakit, organologi, golongan usia, dan jenis kelamin, sedini dan sedapat mungkin, secara menyeluruh, paripurna, bersinambung, dan dalam koordinasi serta kolaborasi dengan profesional kesehatan lainnya, dengan menggunakan prinsip pelayanan yang efektif dan efisien serta menjunjung tinggi tanggung jawab profesional, hukum, etika dan moral. Layanan yang diselenggarakannya adalah sebatas kompetensi dasar kedokteran yang diperolehnya selama pendidikan kedokteran.

Kompetensi yang harus dicapai seorang dokter meliputi tujuh area kompetensi atau kompetensi utama yaitu:

1.     Keterampilan komunikasi efektif.

2.     Keterampilan klinik dasar.

3.     Keterampilan menerapkan dasar-dasar ilmu biomedik, ilmu klinik, ilmu perilaku dan epidemiologi dalam praktik kedokteran.

4.     Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan pada indivivu, keluarga ataupun masyarakat denga cara yang komprehensif, holistik, bersinambung, terkoordinasi dan bekerja sama dalam konteks Pelayanan Kesehatan Primer.

5.     Memanfaatkan, menilai secara kritis dan mengelola informasi.

6.     Mawas diri dan mengembangkan diri/belajar sepanjang hayat.

7.     Menjunjung tinggi etika, moral dan profesionalisme dalam praktik.

Ketujuh area kompetensi itu sebenarnya adalah “kemampuan dasar” seorang “dokter” yang menurut WFME (World Federation for Medical Education) disebut “basic medical doctor”.

Tugas seorang “dokter” adalah meliputi hal-hal sebagai berikut:

a.      Melakukan pemeriksaan pada pasien untuk mendiagnosa penyakit pasien secara cepat dan memberikan terapi secara cepat dan tepat.

b.     Memberikan terapi untuk kesembuhan penyakit pasien.

c.      Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada saat sehat dan sakit.

d.     Menangani penyakit akut dan kronik.

e.      Menyelenggarakan rekam medis yang memenuhi standar.

f.       Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke RS.

g.     Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke Dokter Spesialis atau dirawat di RS dan memantau pasien yang telah dirujuk atau di konsultasikan.

h.     Bertindak sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi pasiennya.

i.       Memberikan nasihat untuk perawatan dan pemeliharaan sebagai pencegahan sakit.

j.       Seiring dengan perkembangan ilmu kedokteran, pengobatan pasien sekarang harus komprehensif, mencakup promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dokter berhak dan juga berkewajiban melakukan tindakan tersebut untuk kesehatan pasien. Tindakan promotif misalnya memberikan ceramah, preventif misalnya melakukan vaksinasi, kuratif memberikan obat/ tindakan operasi, rehabilitatif misalnya rehabilitasi medis.

k.     Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan taraf kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi.

l.       Mawas diri dan mengembangkan diri/ belajar sepanjang hayat dan melakukan penelitian untuk mengembangkan ilmu kedokteran.

m.  Tugas dan hak eksklusif dokter untuk memberikan Surat Keterangan Sakit dan Surat Keterangan Berbadan Sehat setelah melakukan pemeriksaan pada pasien.

Terminologi “dokter” memberikan sejumlah predikat, tanggung jawab, dan peran-peran eksistensial lainnya. Tanpa melupakan sisi dominan proses pembelajaran dan pengembangan intelektual, seorang dokter juga pada prinsipnya diamanahkan untuk menjalankan tugas-tugas antropososial dan merealisasikan tanggung jawab individual kekhalifaan, mewujudkan “kebenaran” dan keadilan, yang tentunya tidak akan terlepas pada konteks dan realitas dimana dia berada. Dengan tetap mengindahkan tanggung jawab dispilin keilmuan, maka entitas dokter haruslah mampu mempertemukan konsepsi dunia kedokterannya dengan realitas masyarakat hari ini.

Maka adalah penting memahami secara benar konsepsi dan melakukan pembacaan terhadap realitas yang terjadi didepan mata kita. Jika kita bawa pada paradigma kedokteran, maka konsepsi dunia kedokteran adalah humanisasi, sosialisme, penghargaan atas setiap nyawa, pembelajaran dan peningkatan kualitas hidup, keseimbangan hak dan kewajiban tenaga medis dengan pasien.

Sebagai kaum intelektual, yang setiap saat mengkonsumsi pengetahuan akan kehidupan sains, sosial, keadilan, kebenaran dan fungsi-fungsi peradaban, maka profesi dokter memiliki tanggung jawab intelektual yang tidak boleh dinafikkan, selain karena profesi ini telah menjelma menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat, juga karena intelektualitas merupakan salah satu parameter pencerahan kehidupan yang didalamnya terkandung rahmat sekaligus amanah bagi yang memilikinya.

Berdasarkan tinjauan historisnya, dunia kedokteran (pengobatan) pada awalnya dipandang sebagai sebuah profesi yang sangat mulia, sehingga dengan asumsi tersebut, maka orang-orang yang terlibat dalam proses hidup dan berlangsungnya dunia kedokteran kemudian dinisbahkan sebagai orang-orang yang juga memiliki kemuliaan; baik pada kata, sikap maupun tabiat yang dimilikinya. Dengan memandang profesi kedokteran sebagai pekerjaan yang senantiasa bergelut untuk menutup pintu kematian dan membuka lebar-lebar kesempatan untuk dapat mempertahankan dan meneruskan hidup seseorang, maka berkembanglah kesepakatan sosial (social aggrement) akan urgensi dari ilmu kedokteran sebagai salah satu prasyarat utama untuk dapat mempertahankan hidup.

Pada akhirnya, lambat namun pasti, profesi kedokteran seakan menjadi ilmu pengetahuan utama (master of science), dimana setiap dokter dipandang sebagai seorang jenius dan tahu segalanya dan semua orang akan berusaha menjadi dan memegang peran besar dalam pekerjaan terhormat ini.

Profesi kedokteran dianggap sebagai sebuah seni (art) dalam kehidupan, karenanya tidak setiap orang dapat dengan mudah mendapatkan kecakapan akan tindakan-tindakan medis, walaupun itu hanya tindakan medis sederhana yang dapat dimiliki oleh setiap orang saat ini.

Dengan semakin bertambahnya kompleksitas kehidupan manusia, maka ragam lingkup ilmu pengobatan (kedokteran) menjadi terdesak untuk melakukan pengembangan dan peningkatan kualitas, sesuai dengan kompleksitas objek pengobatan yang dijumpai dalam realitas.


Maka mulailah terjadi proses desakralisasi ilmu kedokteran (pengobatan), dimana setiap orang memiliki kesempatan untuk dapat memahami dan memilikinya, tentunya setelah menyanggupi syarat-syarat yang diajukan, melalui proses pendidikan yang lebih sistematik. Pada aras yang lain, pengembangan ilmu pengobatan yang sudah ada sebelumnya menjadi bagian yang tak terpisahkan, mulailah dilakukan penelitian-penelitian (medical research) dengan menggunakan teknologi modern, untuk menyempurnakan pengetahuan pengobatan yang telah ada.

Minggu, 13 Juli 2014

ANEMIA

ANEMIA
Apa itu Anemia?

          Anemia (uh-Nee-me-uh) adalah suatu kondisi di mana darah Anda memiliki lebih rendah dari normal jumlah sel darah merah.
          Anemia juga dapat terjadi jika sel darah merah tidak mengandung cukup hemoglobin (HEE-muh-glow-bin). Hemoglobin merupakan protein kaya zat besi yang memberikan darah warna merah. Protein ini membantu sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
          Jika Anda mengalami anemia, tubuh Anda tidak mendapatkan darah yang kaya oksigen cukup. Akibatnya, Anda mungkin merasa lelah atau lemah. Anda juga mungkin memiliki gejala lain, seperti sesak napas, pusing, atau sakit kepala.
Anemia berat atau tahan lama dapat merusak jantung, otak, dan organ lain di dalam tubuh Anda. 
Anemia yang sangat parah bahkan dapat menyebabkan kematian.Ikhtisar Darah terdiri dari banyak bagian, termasuk sel darah merah, sel darah putih, trombosit (PLATE-memungkinkan), dan plasma (bagian cair darah).
Sel darah merah adalah cakram berbentuk dan terlihat seperti donat tanpa lubang di tengah. Mereka membawa oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida (produk limbah) dari tubuh Anda. Sel-sel ini dibuat dalam tulang sumsum-spons-seperti jaringan di dalam tulang.
          Sel darah putih dan trombosit (PLATE-memungkinkan) juga dibuat di sumsum tulang. Sel darah putih membantu melawan infeksi. Trombosit saling menempel untuk menutup luka kecil atau istirahat di dinding pembuluh darah dan menghentikan pendarahan. Dengan beberapa jenis anemia, Anda mungkin memiliki jumlah yang rendah dari ketiga jenis sel darah.
          Anemia memiliki tiga penyebab utama: kehilangan darah, kekurangan produksi sel darah merah, atau tingginya tingkat kerusakan sel darah merah. Penyebab ini mungkin akibat dari penyakit, kondisi, atau faktor lainnya.Pandangan
          Banyak jenis anemia dapat ringan, jangka pendek, dan mudah diobati. Anda bahkan dapat mencegah beberapa jenis dengan diet sehat. Jenis lain dapat diobati dengan suplemen makanan.
          Namun, beberapa jenis anemia bisa sangat berat, tahan lama, dan bahkan mengancam kehidupan jika tidak didiagnosis dan diobati.
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala anemia, dokter Anda untuk mengetahui apakah Anda memiliki kondisi tersebut. Pengobatan akan tergantung pada penyebab anemia dan seberapa parah itu.


Ada banyak jenis anemia dengan penyebab dan sifat-sifat tertentu. Beberapa di antaranya adalah: 

·        Anemia aplastik
·        Anemia kehilangan darah 
·        Anemia Diamond-Blackfan 
·        Fanconi (fan-KO-nee) anemia 
·        Folat atau asam anemia defisiensi folat 
·        Hemolitik (HEE-moh-lit-Ih) anemia 
·        Anemia defisiensi besi 
·        Pernicious (per-NISH-us) anemia 
·        Anemia sel sabit
·         Thalassemia (thal-a-SE-me-ahs)

Anemia aplastik

Anemia aplastik merupakan anemia yang disebabkan karena gangguan kegagalan sumsum tulang sehingga menyebabkan penipisan unsur sumsum dan menyebabkan penurunan dan berhentinya produksi sel darah merah. Biasanya, Anemia aplastik ditandai oleh jumlah ganulosit kurang dari 500/mm3, jumlah trombositnya kurang dari 20.000/mm3, dan jumlah retikulositnya kurang dari 1 persen. Anemia aplastik biasanya ditandai dengan infeksi bakteri, pucat, demam, mudah letih, kongestif, takikardia, dan gagal jantung.
Penyebab Anemia Aplastik
Anemia aplastik dapat disebabkan oleh beberapa macam faktor salah satunya adalah penyakit kongenital atau penyakit yang sudah dibawa sejak lahir. Penyakit kongenital yang menyebabkan terjadinya aplastik adalah anemia fanconi atau kelainan resesif autosomal. Penyakit ini ditandai dengan adanya mutasi 13 gen yang menyebabkan hipoplasia, pansitopenia, instabilitas kromosom, sumsum tulang, dan syndrom dubowizt atau pertumbuhan yang lambat. Hal ini ditandai dengan kurangnya hormon pertumbuhan, dislokasi kromosom, dan kelainan hipotalamus. Selain itu, anemia aplastik juga bisa disebabkan karena obat – obatan. Salah satu jenis obat yang menyebabkan anemia ini terutama adalah kloramfenikol. Misalnya jika bayi diberi kloramfenikol sejak umur 2 tahun maka ia bisa menderita anemia jenis ini setelah umurnya 6 tahun. Obat lain yang dapat menyebabkan anemia aplastik adalah azathioprine, inhibitor carbonic anhydrase, karbamezepine, indomethasin, penisilamine, trimethadione, dan probenesid.
Tanda dan Gejala Anemia Aplastik

Penderita anemia aplastik biasanya akan mengalami gejala – gejala khusus misalnya mengalami anemia atau kurang sel darah merah, leukopenia atau kurang leukosit, dan trombositopenia atau kekurangantrombosot. Ketiga gejala ini biasanya juga disertai dengan beberapa gejala lain misalnya pucat, lemah, mudah lelah, hilang selera makan, palpitasi, pendarahan pada gusi, infeksi, petekia, epistaksis, dan ekimosa. 

HIPERSENSITIVITAS

HIPERSENSITIFITAS

Hipersensitivitas adalah peningkatan reaktivitas atau sensitivitas terhadap antigen yang pernah dipajankan atau dikenal sebelumnya. Sedangkan alergen adalah bahan yang dapat merangsang respon imun atau bahan yang dapat bereaksi dengan antibodi yang sudah ada.

Jenis-Jenis Hipersensitivitas :
Menurut Waktu Timbulnya
1.     Reaksi Cepat : terjadi dalam hitungan detik dan menghilang dalam 2 jam. Ikatan silang antara alergen  dan IgE pada pemukaan sel mast menginduksi pelepasan mediator vasoaktif.
2.     Reaksi Intermediet : terjadi setelah beberapa jam dan menghilang dalam 24 jam. Melibatkan pembentukan kompleks imun igG dan kerusakan jaringan melalui aktivasi komplemen dan atau sel NK/ADCC
3.     Reaksi Lambat : terlihat sampai sekitar 48 jam setelah terjadi pajanan dengan antigen yang terjadi oleh aktivasi sel Th.
Menurut Gell dan Coombs
1.     Tipe 1 : timbul segera setelah terjadi terpajan dengan alergen. alergen yang masuk ke dalam tubuh menimbulkan respon imun berupa produksi igE.
2.     Tipe 2 : terjadi karena terbentuknya antibodi igG dan igM terhadap antigen yang merupakan bagian dari sel penjamu.antibodi yang diarahkan pada antigen permukaan sel dapat mengaktivasi komplemen untuk merusak sel. akibatnya dapat berupa lisis yang diperantarai komplemen.
3.     Tipe 3 : terbentuknya kompleks imun.

4.     Tipe 4 : yang berperan adalah CD4+ CD8+

Sabtu, 12 Juli 2014

KLASIFIKASI NEOPLASMA

Klasifikasi atas dasar asal sel / jaringan ( histogenesis ) 

Tumor diklasifikasikan dan diberi nama atas dasar asal sel tumor yaitu : 

Neoplasma berasal sel totipoten

Sel totipoten ialah sel yang dapat berdeferensiasi kedalam tiap jenis sel 
tubuh.Sebagai contoh ialah zigot yang berkembang menjadi janin. Paling  sering sel
totipoten dijumpai pada gonad yaitu sel germinal. Tumor sel germinal dapat berbentuk sebagai sel tidak berdifensiasi, contohnya : Seminoma atau diseger minoma.Yang berdiferensiasi minimal contohnya : karsinoma embrional, yang berdiferensiasi kejenis jaringan termasuk trofobias misalnya chorio carcinoma. Dan yolk sac carcinoma. Yang berdiferensiasi somatic adalah teratoma. 

Tumor sel embrional pluripoten 

Sel embrional pluripoten dapat berdiferensiasi kedalam berbagai jenis sel-sel dan sebagai tumor akan membentuk berbagai jenis struktur alat tubuh. Tumor sel embrional pluripoten biasanya disebut embiroma atau biastoma, misalna retinobiastoma, hepatoblastoma, embryonal rhbdomyosarcoma

Tumor sel yang berdiferensiasi 

Jenis sel dewasa yang berdiferensiasi, terdapat dalam bentuk sel alat-lat tubuh pada kehidupan pot natal. Kebanyakan tumor pada manusia terbentuk dari sel berdiferensiasi. 
Tata nama tumor ini merupakan gabungan berbagai faktor yaitu perbedaan antara jinak dan ganas, asal sel epnel dan mesenkim lokasi dan gambaran deskriptif lain. 

1. Tumor epitel 

Tumor jinak epitel disebut adenoma jika terbentuk dari epitel kelenjar misalnya adenoma tiroid, adenoma kolon. Jika berasal dari epitel permukaan dan mempunyai arsitektur popiler disebut papiloma. Papiloma dapat timbul dari eitel skuamosa (papiloma skuamosa), epitel permukaan duktus kelenjar ( papiloma interaduktual pada payudara ) atau sel transisional ( papiloma sel transisional ). Tumor ganas epitel disebut karsinoma. Kata ini berasal dari kota yunani yang berarti kepiting. Jika berasal dari sel skuamosa disebut karsinoma sel skuamosa. Bila berasal dari sel transisional disebut karsinoma sel transisional. Tumor ganas epitel yang berasal dari epitel belenjar disebut adenokarsinoma. 

 2. Tumor jaringan mesenkim

Tumor jinak mesenkin sering ditemukan meskipun biasanya kecil dan tidak begitu penting. Dan diberi nama asal jaringan (nama latin) dengan akhiran “oma”. Misalnya tumor jinak jaringan ikat (latin fiber) disebut “Fibroma”. Tumor jinak jaringan lemak (latin adipose) disebut lipoma. 
Tumor ganas jaringan mesenkin yang ditemukan kurang dari 1 persendiberi nama asal jaringan (dalam bahasa latin atau yunani ) dengan akhiran “sarcoma” sebagai contoh tumor ganas jaringan ikat tersebut Fibrosarkoma dan berasal dari jaringan lemak diberi nama Liposarkoma. 

Tumor campur (mixed Tumor) 
Neoplasma yang terdiri dari lebih dari 1 jenis sel disebut tumor campur (mixed tumor). Sebagai contoh tumor campur kelenjar liur (adenoma pleomorfik kelenjar liur) yang terdiri atas epitel kelenjar, jaringan tulang rawan dan matriks berdegenerasi musin. Contoh lain ialah fibroadenoma mammae terdiri atas epitel yang membatasi lumen, atau celah dan jaringan ikat reneging matriks. 

Hamartoma dan koristoma 
Hamartoma ialah lesi yang menterupai tumor. Pertumbuhannya ada koordinasi dengan jaringan individu yang bersangkutan. Tidak tumbuh otonom seperti neoplasma.Hamartoma selalu jinak dan biasanya terdiri atas 2 atau lebih tipe sel matur yang pada keadaan normal terdapat pada alat tubuh dimana terdapat lesi hamartoma. 

Kista 
Kista ialah ruangan berisi cairan dibatasi oleh epitel. Kista belum tentu tumor / neoplasma tetapi sering menimbulkan efek local seperti yang ditimbulkan oleh tumor / neoplasma.  Beberapa yang sering kita jumpai ialah kista : Congenital ( ialah kista bronchial dan kista ductus tiroglosusus) Neoplastik ( chystadenoma , cystadenocarcinoma ovarium ) Parasitic ( kista hidatid oleh echinococcus granulosus)  Implantasi ( kista epidermoid pada kulit setelah operasi )  
Klasifikasi neoplasma yang digunakan biasanya berdasarkan : 

Klasifikasi Atas Dasar Sifat Biologik Tumor 
Atas dasar sifat biologiknya tumor dapat dibedakan atas tumor yang bersifat jinak ( tumor jinak ) dan tumor yang bersifat ganas (tumor ganas) dan tumor yang terletak antara jinak dan ganas disebut “ Intermediate” . 

Tumor Jinak ( Benigna )
Tumor jinak tumbuhnya lambat dan biasanya mempunyai kapsul. Tidak tumbuh infiltratif, tidak merusak jaringan sekitarnya dan tidak menimbulkan anak sebar pada tempat yang jauh. Tumor jinak pada umumnya disembuhkan dengan sempurna kecuali yang mensekresi hormone atau yang terletak pada tempat yang sangat penting, misalnyadisumsum tulang belakang yang dapat menimbulkan paraplesia atau pada saraf otak yang menekan jaringan otak. 

Tumor ganas ( maligna ) 
Tumor ganas pada umumnya tumbuh cepat, infiltratif. Dan merusak 
jaringan sekitarnya. Disamping itu dapat menyebar keseluruh tubuh melalui aliran limpe atau aliran darah dan sering menimbulkan kematian. 

Intermediate 
Diantara 2 kelompok tumor jinak dan tumor ganas terdapat segolongan kecil 
tumor yang mempunyai sifat invasive local tetapi kemampuan metastasisnya 
kecil.Tumor demikian disebut tumor agresif local tumor ganas berderajat rendah. Sebagai contoh ialah karsinoma sel basal kulit.  

TUMOR JINAK DAN TUMOR GANAS

Sifat Tumor Jinak dan Tumor Ganas
1. Diferensiasi dan Anaplasia
Istilah diferensiasi dipergunakan untuk sel parenkim tumor. Diferensiasi yaitu derajat kemiripan sel tumor ( parenkim tumor ). Jaringan asalnya yang terlihat pada gambaran morfologik dan fungsi sel tumor. Proliferasi neoplastik menyebabkan penyimpangan bentuk. Susunan dan sel tumor. Hal ini menyebabkan set tumor tidak mirip sel dewasa normal jaringan asalnya. Tumor yang berdiferensiasi baik terdiri atas sel-sel yang menyerupai sel dewasa normal jaringan asalnya,sedangkan tumor berdiferensi buruk atau tidak berdiferensiasi menunjukan gambaran sel primitive dan tidak memiliki sifat sel dewasa normal jaringan asalnya. Semua tumor jinak umumnya berdiferensiasi baik. Sebagai contoh tumor jinak otot polos yaitu leiomioma uteri. Sel tumornya menyerupai sel otot polos.
Demikian pula lipoma yaitu tumor jinak berasal dari jaringan lemak ,sel tumornya terdiri atas sel lemak matur,menyerupai sel jaringan lemak normal. Tumor ganas berkisar dari yang berdiferensiasi baik sampai kepada yang tidak berdiferensiasi . Tumor ganas yang terdiri dari sel-sel yang tidak berdiferensiasi disebut anaplastik. Anaplastik berasal tanpa bentuk atau kemundu yaitu     kemunduran dari tingkat diferensiasi tinggi ke tingkat diferensiasi rendah. Anaplasia ditentukan oleh sejumlah perubahan gambaran morfologik dan perubahan sifat, pada anaplasia terkandung 2 jenis kelainan organisasi yaitu kelainan organisasi sitologik dan kelainan organisasi posisi. Anaplasia sitologik menunjukkan pleomorfi yaitu beraneka ragam bentuk dan ukuran inti sel tumor. Sel tumor berukuran besar dan kecil dengan bentuk yang bermacam-macam . mengandung banyak DNA sehingga tampak lebih gelap (hiperkromatik ) Anaplasia posisionalmenunjukkan adanya gangguan hubungan antara sel tumor yang satu dengan yang lain . terlihat dari perubahan struktur dan hubungan antara sel tumor yang abnormal.

2. Derajat Pertumbuhan
Tumor jinak biasanya tumbuh lambat sedangkan tumor ganas cepat . tetapi derajat kecepatan tumbuh tumor jinak tidak tetap,kadang – kadang tumor jinak tumbuh lebih cepat daripada tumor ganas.karena tergantung pada hormone yang mempengaruhi dan adanya penyediaan darah yang memadai. Pada dasarnya derajat pertumbuhan tumor berkaitan dengan tingkat diferensiasi sehingga kebanyakan tumor ganas tumbuh lebih cepat daripada tumor jinak. Derajat pertumbuhan tumor ganas tergantung pada 3 hal,yaitu :
1. Derajat pembelahan sel tumor
2. Derajat kehancuran sel tumor
3. Sifat elemen non-neoplastik pada tumor Pada pemeriksaan mikroskopis jumlah mitosis dan gambaran aktivitas metabolisme inti yaitu inti yang besar,kromatin kasar dan anak inti besar berkaitan dengan kecepatan tumbuh tumor. Tumor ganas yang tumbuh cepat sering memperlihatkan pusat-pusat daerah nekrosis / iskemik. Ini disebabkan oleh kegagalan penyajian daerah dari host kepada sel – sel tumor ekspansif yang memerlukan oksigen.
3.Invasi Lokal
Hampir semua tumor jinak tumbuh sebagai massa sel yang kohesif dan ekspansif pada tempat asalnya dan tidak mempunyai kemampuan mengilfiltrasi ,invasi atau penyebaran ketempat yang jauh seperti pada tumor ganas. Oleh karena tumbuh dan menekan perlahan – lahan maka biasanya dibatasi jaringan ikat yang tertekan disebut kapsul atau simpai,yang memisahkan jaringan tumor dari jaringan sehat sekitarnya. Simpai sebagian besar timbul dari stroma jaringan sehat diluar tumor, karena sel parenkim atropi akibat tekanan ekspansi tumor. Oleh karena ada simpai maka tumor jinak terbatas tegas, mudah digerakkan pada operasi. Tetapi tidak semua tumor jinak berkapsul,ada tumor jinak yang tidak berkapsul misalnya hemangioma.  Tumor ganas tumbuh progresif,invasive,dan merusak jaringan sekitarnya. Pada umumnya terbatas tidak tegas dari jaringan sekitarnya.
 Namun demikian ekspansi lambat dari tumor ganas dan terdorong ke daerah jaringan sehat sekitarnya. Pada pemeriksaan histologik,masa yang tidak berkapsul menunjukkan cabang – cabang invasi seperti kaki kepiting mencengkeram jaringan sehat sekitarnya. Kebanyakan tumor ganas invasive dan dapat menembus dinding dan alat tubuh berlumen seperti usus,dinding pembuluh darah,limfe atau ruang perineural. Pertumbuhan invasive demikian menyebabkan reseksi pengeluaran tumor sangat sulit. Pada karsinoma in situ misalnya di serviks uteri ,sel tumor menunjukkan tanda ganas tetapi tidak menembus membrane basal. Dengan berjalannya waktu sel tumor tersebut akan menembus membrane basal.

4. Metastasis / Penyebaran

Metastasis adalah penanaman tumor yang tidak berhubungan dengan tumor primer.  Tumor ganas menimbulkan metastasis sedangkan tumor jinak tidak. Infasi sel kanker memungkinkan sel kanker menembus pembuluh darah, pembuluh limfe dan rongga tubuh,kemudian terjadi penyebaran. Dengan beberapa perkecualian semua tumor ganas dapat bermetastasis. Kekecualian tersebut adalah Glioma ( tumor ganas sel glia ) dan karsinoma sel basal , keduanya sangat infasif, tetapi jarang bermetastasis. Umumnya tumor yang lebih anaplastik,lebih cepat timbul dan padanya kemungkinan terjadinya metastasis lebih besar. Namun banyak kekecualian. Tumor kecil berdiferensiasi baik, tumbuh lambat, kadand- kadang metastasisnya
Powered By Blogger

Kontributor